Puisi Senja Jembatan Kahayan karya Katrinalia
Senja Jembatan Kahayan
ku saksikan senja,antara baja dan asa senja berbisik mesra , udara sejuk, membelai jiwa Diatas jembatan kahayan, kendaraan berpacu dalam irama Menyusuri jembatan kokoh, saksi bisu sang peradaban
Ku pandang kagum, Mahakarya zaman purba Betapa kreatifnya tangan-tangan perkasa Mengakali arus, membangun asa
Setiap lengkungnya, menyimpan cerita
Tentang perjuangan, tentang cita-cita
Mengalir bersama sungai, tak lekang oleh masa
Di bawah senja yang kian meredup
Kusadari, betapa kecilnya aku di hadapan waktu namun, semangatmu kan terus hidup
Jembatan Kahayan, kebanggaan Kalimantan Tengah.
Puisi "Senja Jembatan Kahayan" karya Katrinalia menggambarkan senja yang di Jembatan Kahayan. Lewat diksi yang digunakan, penulis mengajak pembaca untuk ikut merasakan gambaran keindahan dari senja dan jembatannya.
Puisi tersebut menyampaikan bahwa jembatan Kahayan tidak hanya dipandang sebagai infrastruktur, tapi juga sebagai simbol peradaban dan perjuangan. Setiap lengkungnya yang menyimpan cerita tentang kreativitas dan kegigihan "tangan-tangan perkasa" yang berhasil membangunnya. Jembatan ini menjadi penghubung nusa sekaligus saksi dari perkembangan zaman.
Puisi "Senja di Jembatan Kahayan" bukan hanya puisi tentang pemandangan ciptaan manusia saja, tapi juga tentang refleksi diri, apresiasi terhadap sejarah, dan kebanggaan terhadap identitas. Puisi ini mengajak kita para pembaca untuk melihat keindahan di sekitar dan merenungkan makna di balik setiap karya manusia.
Puisi ini merupakan apresiasi dari penulis terhadap keindahan senja dari Jembatan Kahayan. Lewat puisi ini penulis menyampaikan terima kasih atas inspirasi dan pelajaran berharga yang diperolehnya dan dibuat dalam bentuk puisi.